:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1553188/original/072338900_1490964765-writing.jpg)
"Tulis saja apa yang terlintas di pikiran.. tuliskan..
tuliskan dan ulangi. Setiap hari anda membaca, setia hari anda menulis"
-Taufik-
Perintah menulis ini bukan hanya karena keinginan dan
keharusan sebagai guru ataupun sebagai penulis dalam menghasilkan sebuah karya.
Namun perintah menulis ini langsung berasal dari yang maha kuasa. Artinya ada
sebuah kewajiban sebagai makhlukNya untuk terus membaca kemudian menulis.
Inilah yang disampaikan oleh Taufik pada acara Perpusnas Expo 1000 penulis.
Seorang penulis haruslah selalu membaca, membaca dan
membaca. Tidak akan pernah seorang penulis mampu menulis tanpa pernah membaca.
Membaca bukan saja pada sebuah teks yang tertera pada konteks buku, tetapi
membaca memiliki makna yang luas dalam kondisi apapun dan kejadian apapun bisa
membaca hal yang dilihat, didengar, dan dirasakan.
Seorang penulis harus memenuhi beberapa hal yaitu ;
1. Tekad
Seorang penulis harus memiliki tekad yang kuat sebagai
seorang pejuang yaitu pejuang literasi. Karena tekad bukan hanya saja berbicara
tentang niat tetapi ada sebuat komitmen dan tanggungjawab dalam tulisan yang
dihasilkan. Seseorang tidak akan pernah mampu berenang ketika hanya teori saja
yang dikuasai namun tidak pernah mencoba untuk berenang. Begitu juga seorang
penulis tidak akan pernah menjadi penulis jika ia tidak pernah menulis. Hanya
mimpi ketika menjadi penulis tetapi tidak pernah menulis.
2. Mentalitas menjadi menulis
Membangun mentalitas sebagai penulis tidaklah mudah. Rasa
percaya diri yang harus ditanamkan dan diperkuat menjadi modal utama untuk
selalu bertahan. Mentalitas yang dibangun tentulah dengan membaca karena akan
memperkuat wawasan dan inspirasi dalam memaparkan sebuah tulisan.
3. Memiliki prinsif
Seorang penulis harus memiliki prinsif. Prinsif yang harus
dipegang sesuai dengan pemahaman dan pengetahuan yang akan diberikan kepada
pembaca. Setiap penulis haruslah memegang prinsif dengan prinsif kita punya
landasan yang kuat. Mau menulis tentang apa dan apa yang akan diberikan. Jika
penulis adalah seorang guru tentulah harus ada nilai-nilai edukasi yang bisa
diberikan kepada pembaca. Penulis harus memiliki prinsif dan bisa membuat Tuhan
tersenyum akan karya yang dihasilkan.
Kekuatan seorang penulis terletak pada apa yang ia tuliskan.
Tulisan yang dihasilkan mampu mengubah pemikiran seorang pembaca.
"SATU PELURU MAMPU MENEMBUS SATU KEPALA, SATU KATA
MAMPU MENEMBUS JUTAAN KEPALA" -Sayyid Qutb-
Menulislah karena dengan menulis akan membawa dampak perubahan
untuk mempercepat tujuan yang ingin dicapai.
Inspirasi : Taufik dan Helvy Tiana Rosa
Komentar